Ilyas dari LSM GNI (Gema Nasional Indonesia) |
Lebak - bpanbanten.com || Realisasi bantuan Pemerintah dari program BPNT untuk masyarakat kurang mampu diKecamatan Cimarga kabupaten Lebak Banten diduga bermasalah, pasalnya kartu ATM dan buku rekening milik warga penerima dikuasai oleh oknum TKSK.
Dari informasi yang disampaikan oleh warga diKecamatan Cimarga yang namanya tidak mau disebutkan bahwa realisasi Program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) yang kini menjadi tunai realisasi perbulan sebesar dua ratus ribu rupiah, diduga bermasalah dan saat ini sedang menjadi sorotan masyarakat luas, ada pun permasalahannya adalah banyaknya kartu ATM dan buku rekening milik sejumlah warga dikuasai oleh oknum TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) Cimarga.
Sedangkan warga penerimanya tidak pernah mengetahui bahwa dirinya mendapatkan bantuan BPNT tersebut.
"Informasi yang berkembang di masyarakat adalah adanya bantuan BPNT yang tidak pernah diterima oleh warga yang berhak akan tetapi diduga dikuasai oleh oknum TKSK atau sederhananya bantuan tersebut di gelapkan oleh oknum itu", ungkapnya.
Adapun terungkapnya dugaan penggelapan bantuan milik warga tersebut karena saat ini banyak warga penerima bantuan BPNT yang juga mendapat bantuan dari program PKH.
Dimana kedua program tersebut hanya menggunakan satu kartu artinya satu kartu dua program.
"Kasus ini ketauan warga karena selain warga mendapatkan bantuan BPNT sekarang warga juga mendapat bantuan PKH." Tambahnya.
Semetara Arif petugas TKSK Kecamatan Cimarga ketika dikonfirmasi via seluler selalu tidak aktif dan bahkan beberapa nomor Hp yang didapatkan pun sama tidak aktif.
Senada juga diungkapkan oleh Iang Kordinator TKSK Kabupaten Lebak Banten menurut dia bahwa Arif sebagai TKSK Cimarga selalu sulit untuk dihubungi.
"Arif selalu sulit untuk dihubungi", tukasnya.
Sementara Ilyas dari LSM GNI (Gema Nasional Indonesia) ikut menyoroti permasalahan tersebut ia mengatakan bahwa permasalahan yang terjadi di kecamatan Cimarga pihaknya sudah mendengar dan saat ini juga sedang melakukan pendataan dan investigasi.
Dan sebentar lagi LSM GNI akan melakukan berbagai tindakan mengenai kejadian tersebut.
"Kami sedang mengumpulkan data dan nanti akan kami sikapi secara langsung", pungkasnya.(Pik).
0 Komentar