Almarhum Ayu Kartini |
Tangerang - Bpanbanten.com || Meskipun sudah menginjak hari ke 3 (Tiga) Ibu Ayu Kartini (Ketua Jurnalis Tangerang Raya dan Ketua Serikat Media Indonesia Kota Tangerang) meninggal dunia.Namun rasa duka yang dalam masih menyelimuti kami seluruh anggota JTR dan SMSI Kota Tangerang.
Masih teringat kenangan dan perjalanan kepemimpinan mendiang Ayu Kartini dalam menjalankan roda organisasi serta kegigihannya melawan Kanker yang di deritanya.
Sosok mendiang Ayu Kartini dikenal sebagai salah satu Tokoh Jurnalis Perempuan di Kota Tangerang. Meski wanita,Ia dikenal sebagai sosok yang mempunyai prinsip serta nyali dan ketegasan yang tak perlu diragukan.
Dengan dukungan penuh sang suami R Herwanto pemilik Koran Mingguan Suluhnews, Dirinya sukses membentuk sebuah organisasi wartawan Lokal di Kota Tangerang yaitu Jurnalis Tangerang Raya (JTR) yang membuat namanya semakin berkibar.
Ayu sapaan akrab Ayu Kartini,dikenal sebagai pribadi yang Vokal dan cenderung ceplas ceplos saat berbicara. Dalam memimpin Ia lebih suka menegur secara langsung Anggotanya jika dianggapnya melakukan kesalahan .
Terlebih dalam menjalankan tupoksinya sebagai jurnalis,Dia tak segan-segan mengkritik secara tajam kebijakan pemerintah yang penerapannya dinilai tak sesuai aturan .
Mungkin sikap dan karakternya itulah yang menjadikan Ayu menjadi sosok wartawan wanita yang cukup disegani.
Namun dibalik ketegasan dan ketajaman ucapanya, Ia menyimpan hati yang lembut dan mudah sekali terenyuh dengan rasa empati yang tinggi jika mendengar
ada orang lain kesusahan,khususnya terjadi pada Anggota nya Ia langsung mengulurkan bantuan.
Dalam pergaulan sesama profesi pun Ia tampak akrab dengan rekan-rekan diluar organisasi yang Ia pimpin, hingga sejumlah wartawan di Kota Tangerang kerap menyebut dirinya 'Emaknya Wartawan'.
Dalam perjalanannya di organisasi Nasional SMSi dimulai pada tahun 2019.Ketika Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Firdaus memberikan mandat kepadanya untuk memimpin SMSI di Kota Tangerang.
Mengingat Firdaus adalah orang yang diakuinya sebagai Guru sekaligus panutannya.Mandat tersebut diterima oleh Ayu Kartini,hingga pada tanggal 25 Mei 2019 dirinya pun dilantik sebagai ketua SMSI Kota Tangerang Periode 2019-2022 di Era kepemimpinan Ketua SMSI Banten Edi Junaedi. Lalu diakhir masa jabatannya di Era ketua SMSI Provinsi Banten Lesman bangun ia pun kembali terpilih menahkodai SMSI Kota Tangerang kembali dua periode.
Ada salah satu alasan yang membuat Ayu Kartini begitu pantas dianggap sebagai panutan.
Alasannya meski dikenal tegas dan Vokal dalam memimpin organisasi serta menjalankan tupoksi sebagai jurnalis.
Mendiang Ayu Kartini merupakan sosok seorang isteri yang patuh pada suami.
Mendiang Ayu Kartini' tak pernah lupa dengan kodratnya sebagai ibu rumah tangga yang selalu telaten mengurus suami dan kedua anak perempuannya yang masih dibangku sekolah .Ia juga seakan tak pernah lelah menyempatkan diri memasak sendiri untuk usaha Kedai makan yang ia miliki.
Semasa hidup Ayu tak hanya menunjukan ketegasan serta keberaniannya dalam menulis berita.Dia pun dikenal sebagai pribadi yang tegar dalam menghadapi masalah.
Seperti di tahun 2023 lalu saat dirinya divonis mengidap penyakit Kanker Payudara stadium 3 .Meskipun ada rasa kekhawatiran namun tak terlihat guratan ketakutan yang terpancar diwajahnya. Ia sangat yakin dan percaya jika dirinya bisa sembuh. ia selalu berusaha terlihat seperti tak ada masalah serius dengan kesehatannya dan tetap menjalankan aktifitasnya sehari-hari .
Masih teringat ketika ia dengan gaya khasnya yang ceplas ceplos menegur salah seorang anggota JTR saat sedang rapat.
" Kemana aja kamu gak kekantor-kantor,kamu baru sakit begitu aja sudah mengeluh,masa kalah sama saya yang kena kanker, semangat lah"ujarnya membuat kami semua tertawa kala itu.
Seiring waktu berjalan,di awal Desember 2024 kesehatan Mendiang ayu Kartini mulai agak terganggu.
Ia sering mengeluh agak kesulitan bernafas. Hebatnya, usai mengeluh Ia juga yang mengatakan bahwa dirinya masih baik baik saja, Ia lebih memilih meminum obat dalam bentuk herbal maupun resep dokter dari pada memilih melakukan kemoterapi.
Meski pernafasannya saat itu sudah dibantu oksigen,tapi Ia masih terlihat bersemangat dan bicaranya masih terdengar lantang.
Namun kemudian setelah beberapa hari di rawat di kamarnya,Kondisi kesehatan Ayu semakin hari semakin menurun dan tampak badannya semakin terlihat lebih kurus dari sebelumnya.
Karena khawatir,pihak keluarga langsung berinisiatif membawanya ke Rumah Sakit meskipun semula Ayu menolaknya.
Terhitung hanya satu minggu sejak Kamis 4 Januari 2025 wanita kelahiran Jember Tahun 1974 ini mendapat perawatan intensif di RSUD Kabupaten Tangerang.
Tepat di hari Sabtu Tanggal 11 Januari 2025 sekira pukul 8.00 WIB kami dan pihak keluarga mendapat kabar duka dari RSUD Kabupaten Tangerang bahwa Ayu Kartini telah meninggal dunia usai mengalami masa kritis.
Kini Ketua kami telah tiada,Selamat Jalan Bu Ayu Terimakasih atas didikan dan dedikasi ibu selama ini.Semoga amal dan ibadahmu diterima disisi Allah SWT, Alfatihah.
Tangerang in memoriam Ayu Kartini
(Ari)
0 Komentar